Pencegahan Nyamuk dengan Cara Memandulkan


Musim penghujan adalah saat paling nyaman untuk kawin dan berkembang biak bagi sejumlah mahluk hidup. Tapi, jika itu terjadi pada nyamuk penyebab demam berdarah atau malaria, akibatnya fatal bagi manusia. Untuk menekan perkembangbiakannya, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melakukan pemandulan melalui efek radiasi terhadap sekumpulan nyamuk jantan yang kemudian dilepas ke alam.

Hasil penelitian terhadap nyamuk jenis Aedes Aegypty dengan radiasi sinar gamma dosis 70 Gy yang dilakukan Batan, ternyata bisa memandulkan nyamuk tersebut sampai 100 persen dengan nilai daya saing kawin 0,31 dan dosis 65 Gy memandulkan 98,53 persen dengan daya saing kawin 0,45. Untuk nyamuk malaria, diteliti pada jenis Anopheles Maculatus dengan dosis 110 Gy dapat memandulkan 97 persen dengan daya saing kawin 0,65 dan dosis 12 Gy memandulkan 99,99 persen.

"Nyamuk jantan mandul dilepas secara periodik ke habitatnya dan bersaing dengan nyamuk alam untuk kawin dengan nyamuk betina sehingga terbentuk telur-telur steril yang akhirnya terputuslah generasi nyamuk serta siklus berbagai penyakit akibat gigitan nyamuk tersebut," tutur Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Batan Totti Tjipto Sumirat kepada Antara di Pangkalpinang, Selasa (8/11).

Sebanyak 10 ribu nyamuk jantan yang sudah dimandulkan dengan radiasi sinar gamma itu, sementara ini akan dilepaskan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, untuk memutus siklus perkembangbiakan serangga tersebut selama musim hujan. Langkah ini untuk mengantisipasi berbagai penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti malaria, demam berdarah dengue (DBD), kaki gajah dan chikungunya (lumpuh layu).

"Pelepasan ribuan nyamuk mandul yang akan dilakukan pada minggu kedua bulan November ini merupakan program demonstrasi teknologi nuklir yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat," unkap Totti.

Menurut dia, nyamuk jantan yang beradiasi tersebut aman dan tidak mengganggu kesehatan warga apabila sampai menggigit warga, "Tidak akan mengakibatkan berbagai penyakit sehingga warga tidak perlu cemas akan digigit nyamuk mandul tersebut," ujar Toti.

Ia mencontohkan, penggunaan teknologi nuklir pada berbagai varietas benih padi untuk meningkatkan produksi padi. "Selama ini, padi atau beras dari benih padi yang menggunakan iptek nuklir yang dikonsumsi warga tersebut tidak mengganggu kesehatan karena pengujian penggunaan iptek nuklir sudah melalui pengujian yang matan," katanya.

Sumber : Suaranews.com